Language

Senin, 11 Agustus 2014

Mari Tebar Kasih

Bismillah walhamdulillah.

Sebagai seorang muslim kita dituntut untuk berakhlak mulia. Memiliki sikap yang baik, mudah membaur dengan masyarakat juga santun dalam pergaulan serta penyabar dan suka menolong.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda: “Seorang mukmin yang berbaur dengan masyarakat dan bersabar terhadap gangguan dari mereka, itu lebih besar pahalanya daripada mukmin yang tidak berbaur dengan masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka” (HR. Bukhari)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda: “Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaq-nya” (HR. Tirmidzi)

Dalam pergaulan dengan masyarakat kita diajarkan untuk
murah senyum. Hal ini diperintahkan oleh Raasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sabda beliau: Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah” (HR. Tirmidzi 1956, ia berkata: “Hasan gharib”. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib)

Dan senyum juga merupakan sarana untuk menebar kasih sayang. Ini merupakan pembuka jalan dalam pergaulan. Sebagai penghilang kekakuan.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, walaupun itu berupa cerahnya wajahmu terhadap saudaramu” (HR. Muslim, no. 2626)

Hal lainnya yang bisa kita lakukan adalah berjabatan tangan. Layaknya mengucapkan salam, berjabatan tangan pun bisa memperkokoh keakraban dan juga dilakukan kepada siapa pun. Dalam hadts disebutkan:  “Ketika datang rombongan penduduk Yaman, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah orang-orang yang hatinya lebih halus dari kalian’. Anas bin Malik menambahkan: ‘Dan mereka juga orang-orang yang biasanya pertama kali menyodorkan tangan untuk bersalaman’” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, 967; Ahmad 3/212)

Kecuali dengan yang bukan mahram. Karena  Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda: “Andai kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi, itu masih lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman no. 4544, dishahihkan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 226)

Jabatan tangan atau bersalaman merupakan sunnah di dalam Islam. Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallambersabda: “Tidaklah dua orang muslim yang bertemu lalu berjabat tangan, melainkan dosa keduanya sudah diampuni sebelum mereka berpisah” (HR. Abu Dawud no. 5.212 dan at-Tirmidzi no. 2.727, dishahihkan oleh al-Albani)

Dalam hadits lain,  Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang mukmin bertemu dengan mukmin yang lain, ia memberi salam padanya, lalu meraih tangannya untuk bersalaman, maka berguguranlah dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon” (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/59)

Hal lainnya lagi dalam rangka menebar kasiih adalah salam. Dan mengucapkan salam tdak khusus untuk orang yang kita kenal saja. Salam dilakukan kepada siapa saja yang kita temui. Masuk rumah ucapkan salam, Menghadiri majelis atau rapat ucapkan salam. Bertemu dengan teman, tetangga atau siapa saja, ucapkanlah salam.

Ucapan salam adalah Assalamu’alaikum‘ atau lebih baik lagi ‘Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh‘. Ucapan ini disebut tahiyyatul Islam. 


Rasulullahshallallahu‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan sesuatu yang jika dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Sebarkan salam diantara kalian” (HR. Muslim, no.54)
Nabi pun bersabda:  “Sembahlah Ar Rahman semata, berikanlah makan (kepada yang membutuhkan), tebarkanlah salam, maka engkau akan masuk surga dengan selamat” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad 981, Ibnu Majah 3694, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah,2/115)

Dan jangan sungkan untuk memperbanyak ucapan salam, kepada siapa pun yang kita temui. Karena ucapan salam adalah doa. Sebagaimana dalam hadits:  “Ucapan salammu kepada orang-orang jika bertemu, jika mereka membalasnya, maka Malaikat pun membalas salam untukmu dan untuk mereka. Namun jika mereka tidak membalasnya, maka Malaikat akan membalas salam untukmu, lalu diam atau malah melaknat mereka” (HR. Al Marwazi dalam Ta’zhim Qadris Shalah, 359. Dishahihkan Al Albani dalamSilsilah Ash Shahihah)

Dan kita tdak perlu khawatir tidak mendapatkan balasan salam. Hadits di atas menunjukkan wajibnya membalas salam. Mengapa? Untuk menghindari laknat nya Malaikat. Sementara Malaikat tetap membalas salam kita. Allah ta'al berfirman:  “Apabila kamu dihormati dengan suatu tahiyyah (penghormatan), maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS. An Nisa: 48)

Maka mari kita melakukan 3S (Senyum Salaman Salam) dalam kehidupan kita. Dalam rangka tebar kasih di bumi Allah. Semoga kita semua mendapatkan limpahan rahmat Nya.

Wallahu ta'ala a'lam bishshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar