Language

Jumat, 22 Agustus 2014

Parameter Cinta dan Ittiba'

Allah ‘azza wajalla berfirman,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS. Ali Imran : 31)
Renungkanlah ayat ini. Ayat ini dengan jelas menerangkan parameter cinta dan ittiba’ yang sejati kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka, siapapun tidak dibenarkan menambah cinta ini dengan melakukan sesuatu yang tidak pernah disyariatkan. Apalagi dengan mengadakan bid’ah di dalam agamanya dengan dalil cinta.
Dan yang lebih parah lagi memutarbalikkan persoalan dengan mengecap orang yang tidak setuju dengan bid’ahnya sebagai orang yang kurang cinta kepada Nabi Muhamad shallallohu ‘alaihi wasallam
(Liyaddabbaruu Aayaatihi Hashadi ‘Amin Minat Tadabbur, Prof. Dr. Nashir Sulaiman dkk, hal.66)
Semoga kita selalu mendapatkan taufiq dari Allah Ta'ala. Semoga bermanfaat. Wallaahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar